Waspada dan Kenali ! Aliran Sesat Gafatar Yang Berkedok Ormas Sosial Berubah Nama Lagi


AKTUALPLUS. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan kalau aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebagai ajaran sesat karena mengajar berbagai agama berdasarkan pemikiran pendirinya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palembang sendiri telah mengingatkan agar masyarakat waspada karena Gafatar ini telah merubah nama alirannya lagi guna mengelabui para pengikutnya.

"Sekarang, aliran ini mengubah nama lagi yakni Negara Karunia Tuhan Semesta Alam. Masyarakat harus waspada. Jangan mudah terpengaruh oleh organisasi atau aliran agama yang mengatasanamkan Agama Islam, sementara pengikutnya diajarkan hal- hal yang tidak sesuasi dengan pedoman Islam  yaitu Al Quran dan Hadits," ungkap Ketua MUI Palembang, H Saim Marhadan kepada RMOlSumsel, Selasa (12/1) petang.

Dengan banyaknya orang yang hilang setelah mengikuti ajaran tersebut kata Saim, membuktikan kalau ada yang salah dalam ajaran tersebut. 

Aliran ini sendiri mencuat saat seorang dokter muda di Yogyakarta, dr Rica pergi meninggalkan anak dan suaminya demi mengikuti ajaran tersebut. Dr Rica sendiri akhirnya ditemukan di Pangkalan Bun Kalimantan Timur dua hari lalu dalam kondisi linglung.

Dijelaskan Saim, sebelumnya Gafatar ini  dikenal dengan nama Komunitas Millah Abraham (Komar). Setelah itu berubah menjadi Gerakan Fajar Nusantara. Gerakan ini merupakan bentuk transformasi dari aliran Al Qiyadah, yang didirikan oleh Ahmad Musadeq.

Ditegaskan Saim, aliran Gafatar dinyatakan sesat oleh MUI karena  mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Judaisme (Yahudi).

"Di Palembang saat ini belum ditemukan atau ada lapaoran masyarakat yang ikut aliran Gafatar. Kita terus memonitor bersama pihak terkait,  untuk memantau jika ada keberadaan aliran ini di Palembang," katanya.

Dipaparkan Saim, aliran ini sering berganti-ganti nama. Pada 2010, ajaran ini mengubah nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar). Sekarang aliran ini mengubah nama lagi yakni Negara Karunia Tuhan Semesta Alam atau Gafatar.

Dalam ajarannya, para pengikut Gafatar hanya melakukan shalat malam, tanpa perlu melaksanakan shalat lima waktu. Mereka juga tidak mewajibkan Puasa Ramadhan, dan adanya perbedaan syahadat yang mereka sebutkan dalam pembai’atan.

"Mereka kerap mengaku sebagai pengikut ajaran Nabi Ibrahim, sehingga mereka pun mencampuradukkan ajaran tiga agama samawi (Islam, Nasrani, Judaisme), dan menganggap semua ajaran agama itu sama," terangnya lagi.

Dikemukakan Saim, sebenarnya ada banyak aliran yang sesat berkembang di masyarakat khususnya di Kota palembang. Dari itu masyarakat juga harus berperan aktif waspadai. Aliran-aliran yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran Islam adalah sesat atau menyesatkan. [rhd] 

Sumber : RMOLSumsel

Postingan populer dari blog ini

LOWONGAN KERJA : PEMAGANGAN KE JEPANG VIA DEPNAKER RI (RESMI)

ASTAGHFIRRULLOH ! SEKARANG SANTET BISA DIKIRIM VIA FACEBOOK

INI SOSOK YANTI PENGAMEN CANTIK DARI GROGOL